Luluk Purwanto & the Helsdingen Trio
Mahabharata Jazz and Wayang 2003
Press Indonesian

click here to download large press photo
band - 300 dpi - 6 x 11 inch


 

PRESS RELEASE (Indonesian)
Mahabharata Jazz & Wayang
Luluk Purwanto & the Helsdingen Trio

Nanang HaPe & the Stage Bus
Cross Cultural Promotion Tour

20 Non profit Performances at universities, town squares and cultural heritage sites
JAWA and BALI, INDONESIA
Nov 28 – Dec 23, 2003

3000 km
Sponsored by Djarum Super

line up:
Luluk Purwanto - Violin/ Voice
Rene van Helsdingen - Piano
Marcello Pellitteri - Drums
Essiet Okon Essiet - Bass
Nanang HaPe - Dahlang
Kiki Dunung - Pengrawit
Soled Saryanto - Pengrawit
I Ketut Budiyasa - Balinese Percussion
Aart Marcus - Design and Installation
Martijn van Beenen - Directing Camera

 Luluk Purwanto, tidak kehilangan agresivitasnya. Ia telah menciptakan ciri kebebasannya sendiri, ia berdaya-upaya mencari arti kebebasan. Tak dapat disangkal, ia adalah contoh pemberani bagi kita untuk menantang musik industri (tanpa menganggapnya sebagai korban industrialisasi musik). Ia suka berdiri di panggung, dihadapan penonton yang tak sabar, mencoba menuangkan pikirannya dalam musik.  Ia mengambil resiko besar dalam suatu usaha untuk meraih penontonnya dan berkembang sebagai seorang artis. Ia kembali ke Indonesia dengan semangat dan konsep baru, yang memungkinkan sebuah percakapan antara dua bentuk seni yang ekspresif dan inovatif: Jazz dan Wayang. Mahabharata Jazz & Wayang adalah program  unik yang diciptakan bagi pendengar agar mampu menjelajahi  improvisasi jazz secara menyeluruh dalam tataran Barat-kontemporer maupun Jawa-tradisional.  Selama 25 hari berturut-turut (28 Nop. - 23 Des. 2003), para penonton akan mendapat  kesempatan yang langka dan istimewa untuk bertemu dengan para pawang wayang serta artis jazz internasional, yang diadakan dalam rangkaian 20 pergelaran yang memikat diatas Bis Panggung, di universitas-universitas, cagar budaya dan alun-alun diberbagai kota utama di pulau Jawa dan Bali. Karena susunan kelompok ini yang unik, dengan Luluk yang dipandang sebagai seorang artis jazz terkemuka di Indonesia, bekerja sama dengan artis dari Amerika, Belanda dan Indonesia, maka program ini pasti akan menyediakan sebuah forum menakjubkan untuk pertukaran ide dan informasi, mengenai improvisasi Jazz dan Wayang, dengan mempertajam bidang dan menambah rasa seni dan keterampilan para peserta. Programini merupakan ajang ketrampilan dari masing- masing pendukung. Sebuah kombinasi pernyataan pribadi yang sensasional. Sesuatu yang unik dan tak tergambarkan, segalanya mungkin, campuran suasana hati dan gaya yang dipengaruhi oleh tradisi dan latar belakang. Luluk Purwanto & the Helsdingen trio  adalah ansambel jazz yang diakui secara internasional dan menampilkan: Luluk Purwanto (IND), biola/vokal, René van Helsdingen (BEL), piano, Marcello Pellitteri (AS), drums dan Essiet Okon Essiet (AS), bas, yang mempersembahkan musik mereka kepada para pendengar seantero dunia, dan selalu membuka wawasan baru untuk penerimaan dan penghargaan musik improvisasi.  Bebop, Modern, Cool, Mainstream, Swing... sebut saja, keempat pemusik ini menguasai sepenuhnya.  Mereka mampu menciptakan saat-saat terpanas namun anda tetap cool. Tamu khusus dari Karang Asem, ahli perkusi dan gamelan Bali, I Ketut Budiyasa, seorang ahli perkusi yang mantap, yang menambah ciri Bali yang kuat menambah suasana damai pada musik. Tur Indonesia 2003 akan mencakup kisah legenda Mahabharata, epos terbesar yang pernah tercipta, secara indah mengemukakan cita-cita dan filsafat Hindu, memberi inspirasi bagi banyak budaya.  Bangsa Bali dan Jawa yang menerima sajak-sajak ini lama berselang, memadu kisah-kisah Hindu dengan filsafat Budha dan kisah rakyat mereka sendiri (filsafat Jawa).  Kisah utama dari epos ini mengenai pertikaian antara dua cabang keluarga keturunan Dewa-dewa Hindu tertinggi. Sebuah cabang keluarga, para Kurawa, merebut kerajaan dari pewarisnya yang sah, para Pandawa. Perselisihan hanya dapat diselesaikan dengan perang, perang saudara yang berdarah, menguji kesetiaan dan kata hati berbagai generasi keluarga.  Akhirnya para Pandawa bersaudara menang, sebuah kemenangan demi Kebenaran.  Legenda Mahabharata dihidangkan dalam berbagai episode terpisah, yang baru dan asli oleh Dhalang Nanang HaPe. Nanang seorang ahli wayang muda yang sangat berbakat dan sekaligus seorang penghibur. Menjadi dhalang bukanlah hal yang mudah. Ia duduk bersila dan menghentakkan kecrek dengan kaki kanannya hampir tanpa henti.  Digerakkannya wayang-wayang dengan kedua tangannya, menirukan berbagai suara yang berbeda, mengisahkan lelucon pada saat yang tepat, dan bahkan melagu sekali-sekali, ditambah pula ia harus mengawasi pemain gamelan (pengrawit), Kiki Dunung dan Soled Saryanto, tanpa disadari oleh para penonton. Tur ini akan diadakan dengan Stage Bus,  Bis Panggung (panggung keliling) berfungsi ganda, sebuah kendaraan yang memungkinkan Luluk Purwanto & the Helsdingen Trio secara unik untuk mengadakan perjalanan dan pertunjukan, diciptakan oleh seniman instalasi audio-visual Belanda Aart Marcus.  Untuk tur ini Aart Marcus telah menciptakan permainan bayangan dan projeksi yang memikat untuk merangsang imajinasi dan kreativitas penonton. The Stage Bus adalah konsep dari The Stage©1994. The Stage Bus dimiliki oleh JakArt Festival dan telah dipergunakan pada saat JakArt@2001,2002,2003 International Arts Cultural & Educational Festivals yang menjadi  bagian dari  rangkaian kegiatan menyambut  hari ulang tahun kota Jakarta.  Tur ini akan didokumentasi oleh seniman dan ahli film Belanda,  Martijn van Beenen, ahli kamera dan pemenang hadiah Gouden Kalf tahun 1999, hadiah utama Industri Film Belanda dengan Jackson, The man with the Box.  

Luluk Purwanto (IND), Essiet Okon Essiet (AS), Marcello Pellitteri (AS), René van Helsdingen (BEL), Nanang HaPe (IND), Kiki Dunung (IND), Soled Saryanto (IND), I Ketut Budiyasa (IND), Aart marcus (BEL), Martijn van Beenen (BEL) adalah 10 seniman yang memberi pencerahan, hiburan dan inspirasi.


Supported and Endorsed By;
The Indonesian Ministry of Culture and Tourism
The Embassy of the United States of America, Jakarta, Indonesia
The Royal Embassy of the Netherlands, Jakarta, Indonesia
The Embassy of the Republic of Indonesia,
The Hague, The Netherlands
JakArt @ 200
4


Organized By:
René van Helsdingen and Luluk Purwanto
Helsdingen music BV
Amsterdam


 

 

 

    Luluk Purwanto
Helsdingen Music BV copyrighted © 2000. All rights reserved
Email: hmbv@xs4all.nl
Home page