kembali
ke Indeks

 

Catatan Program

ASAH Indonesia Tur II
25 Maret - 19 Mei
 

 
 

Sergei Rachmaninoff (1 April 1873 28 March 1943) adalah komposer Rusia, sekaligus pianis dan konduktor. Ia belajar di Konservatorium St. Petersburg dan Moskow. Ia terkenal dengan pengendalian tehnik dan ritmik yang tinggi, dan tangannya yang besar bahkan bisa menjangkau tuts piano sebanyak tiga belas interval.
Rachmaninoff terpaksa beremigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya pada saat terjadinya Revolusi di tahun 1917, dan musiknya juga dilarang di Rusia pada saat itu. Mereka tidak pernah kembali lagi ke tanah air. Ia meninggal di Beverly Hills, California.
Etude-Tableau ada dua set etude untuk piano yang dikelompokkan dalam Opus 33 dan 39. termasuk di dalamnya adalah Etude-Tableau Op. 33 No. 2 dalam tangga nada C mayor dan  No. 7 dalam tangga nada Es mayor.
Komposisi lain yang terkenal adalah Sonata untuk piano dan cello dalam tangga nada G minor Op. 19. Sonata ini dikomposisi di tahun 1901 dan baru dipublikasikan setahun kemudian.

Frederic Chopin (1810 – 1849)
Karangan-karangan musik Frederic Chopin ternyata mendapatkan tempat khusus dalam repertoar piano. Dipuja pada masa hidupnya, musik Chopin telah menjadi repertoar utama bagi guru dan siswa musik serta para pianis sepanjang sejarah musik.
Chopin ternyata mempunyai fokus yang jelas dalam komposisi-komposisinya. Dia telah menciptakan sekitar dua ratus karya untuk piano solo. Dia juga menjadi pelopor dalam hal mempopulerkan jenis-jenis komposisi yang baru untuk piano, termasuk berceuse, scherzo, polonaise dan mazurka. Daripada dikelompokkan berdasarkan jenisnya ataupun secara kronologis, karya-karya itu dikaitkan satu sama lainnya berdasarkan mood serta tonalitasnya.
Etudes Op. 25 merupakan sebuah koleksi dua belas etude yang diciptakan pada tahun 1830 – 1834. Etude Op. 25 No. 1 dalam As mayor sering disebut sebagai “Harpa Aeolia”. Jari ke lima yang agak lemah itu ternyata memainkan sebuah melodi seakan sebuah nyanyian di atas sebuah jaringan iringan. Sebuah karya dengan melodi yang ajaib, dan agak lebih mudah dimainkan adalah Op. 25 No. 2 dalam tangga nada F minor. Karya itu merupakan sebuah studi tentang pola-pola ritme yang berlawanan sifatnya, yang mengharuskan gerakan jari dan artikulasi yang halus dengan jalinan halus Chopin yang terdengar seperti berbisik.

Franz Liszt (22 October 1811  31 Juli 1886) adalah seorang komposer asal Hungaria dan seorang pianis virtuoso di abad ke-19. Dia belajar piano pada Czerny dan komposisi pada Salieri. Pada tahun 1823 ia pindah bersama keluarganya ke Paris dan banyak melakukan tur sebagai pianis. Perkembangan tehnik pianonya juga dipengaruhi oleh Paganini, seorang pemain biola yang sangat fenomenal pada saat itu. Ia menerapkan tehnik Paganini dalam bermain biola ke dalam permainan pianonya. Pada tahun 1848 ia menjadi Pimpinan Music Extraordinary di Weimar, bersama dengan Princess Sayn-Wittgenstein, dan menaruh perhatiannya pada komposisi musik, serta memunculkan symphonic poem, suatu bentuk komposisi musik yang baru pada saat itu. Kebanyakan komposisinya adalah musik piano, yang rata-rata membutuhkan tehnik tingkat tinggi.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Un Sospiro, yang merupakan etude ke-3 dari Franz Liszt's Trois Études de Concert (Tiga Etude untuk Konser). Dalam etude ini, tangan kiri dan tangan kanan secara bersilangan memainkan melodi utama yang sederhana dan juga arpeggio-nya. Melodinya cukup dramatis, sedikit bergaya Impressionis, dan terdapat perubahan dinamik yang radikal secara tiba-tiba.

Henry Eccles (1671 – 1742) adalah seorang pemain biola sekaligus komposer asal Inggris, dari zaman Barok. Ia lahir di London, Inggris dan meninggal di Paris, Perancis. Ia adalah putra kedua dari Solomon Eccles, juga seorang musisi. Henry pernah bekerja sebagai musisi kepada Raja William III & Ratu Mary II dan kemudian untuk Ratu Anna (1701- 1714). Arena merasa ditolak di Inggris, ia pindah ke Paris dan bermain di istana Raja Louis ke-14. Pada tahun 1720, dia menerbitkan dua buku di sana, berjudul “Dua belas Solo untuk Biola”. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Sonata untuk Cello dan Piano dalam G minor.

Antonio Vivaldi (4 Maret 1678 – 28 Juli 1741) adalah seorang pastor dan komposer Barok kelahiran Venesia. Ia terkenal sebagai seorang pemain biola virtuoso dan komposer yang sangat berpengaruh di zamannya. Meskipun ia mengkomposisi beberapa opera dan musik gereja, tetapi dirinya lebih terkenal dengan karyanya yang berjumlah sekitar 450 “konserti grossi” dan konserto untuk instrumen solo. Dia menciptakan karya-karya untuk cello, flute, piccolo (rekorder sopran), bassoon, dan bahkan mandolin (sejenis alat musik petik). Vivaldi juga menulis enam sonata untuk cello dan piano, ter masauk sonata untuk Cello dan Piano No. 3 dalam tangga nada A minor.

Olivier Messiaen (10 Desember 1908 – 27 April 1992) adalah seorang organis dan komposer asal Perancis. Dia belajar di Konservatorium Paris pada umur 11, dan belajar pada Paul Dukas, Maurice Emmanuel, Charles-Marie Widor, Marcel Dupré dan lainnya. Musik Messiaen mengandung ritmik yang kompleks, dan ia juga tertarik dengan ritmik musik dari Yunani Kuno dan Hindu. Ia menciptakan komposisi dengan penemuannya sendiri hingga menghasilkan harmoni dan melodi yang khas, serta ritmik yang tidak biasa. Salah satu karyanya adalah Louange à l’éternité de Jésus, sebuah karya yang aslinya ditulis untuk biola, klarinet cello dan piano. Komposisi ini mengandung melodi yang meditatif dan religius dari awal hingga akhir.

Gabriel Fauré (12 Mei 1845 – 4 November 1924) adalah seorang komposer, organis, pianis, dan guru asal Perancis. Dia merupakan komposer yang paling penting pada zamannya, dan gaya musiknya banyak mempengaruhi komposer abad-20 lainnya. Karyanya berdasarkan pemahaman yang kuat tentang struktur harmoni yang diterimanya di École Niedermeyer, dari guru harmoninya Gustave Lefèvre.
Fauré banyak menciptakan komposisi antara lain musik kamar seperti piano kuartet, piano kuintet, sonata untuk cello, sonata untuk biola,; juga opera, karya untuk piano, lagu, dan lain-lain.
Salah satu karya vokalnya yang terkenal adalah Après un rêve (After a Dream) Op. 7. Komposisi lainnya, Elegi Op. 24 yang awalnya ditulis Faure pada tahun 1880, aslinya adalah untuk cello dan piano, tetapi kemudian diorkestrasi oleh Faure tahun 1890 atas permintaan seorang konduktor bernama Edouard Colonne. Elegi dimulai dengan pembukaan yang sedih dan klimaksnya yang cepat, menunjukkan keputusasaan dalam cinta. 

Ludwig van beethoven (16 Desember 1770 – 26 Maret 1827), adalah seorang komposer Jerman dan pianis virtuoso. Dia seorang sosok yang sangat penting pada masa transisi antara zaman klasik dan romantik dalam dunia musik klasik barat. Lahir di Bonn, kemudian pindah ke Vienna (Austria) dan belajar pada Joseph Haydn, hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai pianis virtuoso dalam waktu singkat. Pendengaran Beethoven mulai berkurang di usia dua puluhan, tetapi ia tetap menciptakan komposisi-komposisi, menjadi konduktor dan performer, bahkan ketika ia telah tuli sepenuhnya. 
Sonata untuk Cello dan Piano No. 3 dalam tangga nada A mayor Op. 69 adalah salah satu karya terbaiknya, dikomposisi tahun 1808, tahun yang sama dengan diciptakannya Simfoni No. 5 dan No. 6.

Maurice Ravel (7 Maret 1875 – 28 Desember 1937) adalah seorang komposer Perancis sekaligus pianis, terkenal dengan musiknya yang kompleks dan rumit, kaya, serta memiliki kesan yang mendalam. Musiknya untuk piano, musik kamar, vokal dan orkestra telah menjadi karya utama yang dimainkan dalam konser-konser.
Pavane pour une infante défunte (Pavane for a Dead Princess) adalah karya yang terkenal dari Ravel untuk solo piano, diciptakan tahun 1899 ketika Ravel sedang mempelajari komposisi musik di Konservatorium Paris di bawah bimbingan Gabriel Fauré.

Johan Sebastian Bach (21 Maret 1685 – 28 Juli 1750) adalah seorang organis dan komposer Jerman yang banyak menghasilkan karya-karya di zaman Barok. Ia menciptakan banyak karya besar dalam gaya musik barok kecuali opera. Dia dikenal sebagai pemain organ, harpsikord, dan pemain yang pintar dalam berimprovisasi. Dia tidak terlalu dikenal di luar Jerman, dan seiring dengan berkembangnya waktu, musik barok semakin ketinggalan zaman (pada saat itu) dan karya-karya Bach dianggap terlalu berat, polyphonik dan rumit. Musiknya dilupakan bertahun-tahun setelah ia meninggal, meskipun ada beberapa komposer yang menganggapnya jenius. Pada tahun 1829 Felix Mendelssohn memperkenalkan St. Matthew Passion dan sejak itu musik Bach menjadi santapan sehari-hari para musisi di kemudian hari.
Enam Suita untuk Solo Cello merupakan salah satu karya Bach yang terhebat untuk solo cello, termasuk Suita No. 3 dalam tangga nada C major (BWV 1009) yang dikomposisi antara tahun 1717 – 1723.

Benjamin Britten (22 November 1913 4 Desember 1976) adalah seorang komposer, konduktor, pemain viola dan pianis asal Inggris. Ia lahir di Lowestoft, Suffolk. Ia sudah menunjukkan talenta musiknya sejak masih kecil, bahkan ia produktif dalam mengkomposisi sejak masih kanak-kanak. Britten sendiri merupakan pianis yang sangat luar biasa, sering kali bermain dalam musik kamar ataupun mengiringi lieder. Namun, selain “Piano Concerto” yang diciptakannya tahun 1938 dan  “the Diversions for piano and orchestra” yang ditulisnya untuk Paul Wittgenstein di tahun 1940, ia sangat sedikit menulis komposisi untuk piano. Britten juga menulis musik kamar, komposisi untuk orkestra , balet, opera, suita untuk cello, dan lain-lain.

Antonin Dvorak (8 September 1841 – 1 Mei 1904) adalah komposer asal Republik Ceko dari zaman Romantik. Ia menulis banyak bentuk musik; sembilan simfoni yang mengandung gaya musik dari zaman klasik, juga menciptakan symphonic poem, dan ada pula pengaruh dari Richard Wagner dalam beberapa karyanya. Banyak komposisinya yang menunjukkan adanya pengaruh dari musik rakyat Ceko, baik secara ritmik maupun melodinya. Yang terkenal kental dengan nuansa Ceko adalah Slavonic Dances. Dvorak juga menulis opera, musik kamar, lagu, musik koor, dan musik piano.

Johannes Brahms (7 Mei 1833 – 3 April 1897) adalah komposer dari zaman Romantik, lahir di Hamburg, Jerman. Hasil karyanya memiliki gaya tersendiri tetapi masih berakar dari musik Haydn, Mozart dan Beethoven. Brahms menciptakan banyak karya-karya besar dalam beragam jenis (kecuali Opera), antara lain meliputi simfoni, konserto, karya piano, lagu, musik paduan suara, dan musik kamar.

Iannis Xenakis (29 Mei 1922 – 4 Februari 2001) adalah komposer kelahiran Romania dari keluarga Yunani, dan merupakan salah satu komposer modern di abad ke-20 yang paling penting. Ia pemrakarsa dalam menggarap komposisi bermediakan perangkat elektronik. Kadang kala ia menerapkan unsur matematika untuk menempatkan nada dalam range suara yang beraneka ragam.

Aram Khachaturian (1903 – 1978), seorang komposer Armenia, murid dari Gnesin dan Myaskovsky. Karyanya sering dipengaruhi oleh musik rakyat Armenia. Karyanya meliputi konserto untuk piano (aslinya dengan bagian dari flexatone, meniru alat instrumen Armenia), sebuah konserto untuk biola, konserto untuk cello, tiga simfoni, balet (meliputi Gayaneh dan Spartacus), musik paduan suara, piano dan musik kamar.

Royke B. Koapaha (1961) lahir di Bandung. Ia belajar musik di Akademi Musik Indonesia di tahun 1980 dengan bidang utama Gitar. Pada tahun 1982 Ia menjadi juara pertama dalam kompetisi gitar di Hongkong dan kompetisi gitar se-Asia di Singapura. Koapaha belajar gitar pada Marlon Pesolima dan Ance Pariera. Di tahun 2003 ia lulus program master di bidang komposisi. Selain itu, ia juga belajar pada Dietar Mack, Slamet Abdul Syukur, Philip Corner and William Alves. Komposisinya yang terpenting adalah Musik untuk film (Stigma), Duo Gitar (Generation), Duet cello dan piano (yang dipersembahkan untuk ASAH tur), serta karya lain untuk musik kamar. Dia juga mengajar komposisi dan teori musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Ismail Marzuki (1914 – 1958), adalah pianis dan komposer hebat asal Indonesia. Ia banyak menimba ilmu dari pemusik-pemusik Belanda. Ia mulai mengkomposisi setelah zaman penjajahan Jepang. Ia terdorong untuk mengkomposisi karena pada saat itu pemerintah Jepang melarang lagu-lagu dari Barat. Karya-karyanya antara lain adalah Sepasang Mata Bola, Selendang Sutra, Gugur Bunga, Rayuan Pulau Kelapa, Wanita dan masih banyak lagi.

Saiful Bahri, dirigen dan komposer asal Indonesia. Ia memimpin Orkes Studio Djakarta (OSD) hingga tahun 1950an. Ia berasal dari Kayutanan, Sumatra Tengah, dan dianggap sebagai musikus dengan bakat yang menonjol. Ia dibantu oleh Iskandar, Ismail Marzuki, Mochtar Embut, dan lainnya dalam mengaransemen. Karya-karyanya tergolong intuitif dan sederhana. Komposisinya antara lain Kerudung Putih, Lagu Untuk Anakku, dan lain-lain.

Slamet Abdul Sjukur

Komponis dengan kerja serabutan. Guru Taman Kanak-kanak 'Mandala' Surabaya.

Mengajar Program S-2 STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Surakarta dsb.
Pengalamannya juga macam-macam a.l.  Dulu Ketua Komite-Musik Dewan Kesenian Jakarta.

Ketua Asosiasi Komponis Indonesia, tapi juga pernah dipecat IKJ dan Suara Surabaya FM.

Mendapat Piringan Mas dari Academie Charles Cros Officier de l'ordre des Arts et des Lettres dari Perancis. Millenium Hall of  Fame dari American Biographical Institute.

Medaile Commemorative Z.Kodaly dari Hungaria. Koleksi musiknya dapat ditemukan di Paris (SACEM, CDMC, ARION), Di Hilversum (Radio Netherland Wereld Omroep) Di California (American Gamelan Institute). Serta bikin CD sendiri untuk kawan-kawan.

Mochtar Embut, adalah komposer asal Indonesia. Setelah menyelesaikan studi di Lagree School (Makassar), ia pindah ke Jakarta, dan memperdalam musik. Salah satu ciptaannya yang paling populer adalah Amboi amboi mambo. Ia juga adalah orang Indonesia pertama yang ikut serta dalam festival internasional di Tokyo untuk karyanya “Salam mesra dari Jakarta” pada tahun 1971 dengan diwakili oleh penyanyi Elly Sri Kudus.

 

   


 Sekretariat JakArt: Jln. Lebak Bulus II / 20 A, Cilandak – Jakarta 12430, INDONESIA
Tel/ fax: + 62-21-75907687,
Tel: + 62-21-70830742, email: proseni@indosat.net.id