ARTISTS
Festival
a La Carte
2004
|
|
Teater Kail Biography:
Kail
Theatre was formed Kail
Theatre have done about 100 performances in Synopsis:
Starts
with Pakaba, the prologue of the play, starting Hamzah Fansuri’s journey
to find himself. Kaba tells
the story of how Fansuri that lived in the 16th – 17th century entered a
time tunnel and arrived in the present time, carrying a message “True
Love for him from God”. What
is the meaning of the eraser? How
did he acquire the eraser which is an oddity in his time?
Hamzah Fansuri told a story that the eraser is a gift from Rabiah Al Adawiyah to him on his journey. But then God told him to give it to a man, as a symbol of love that was lost. Also as a warning, if human beings want true love, they have to cleansed themselves from ... and selfishness. These two things cause humans to make war and kill one another. Biografi:
Teater
Kail, sebuah kelompok teater yang berdiri sejak 1974, yang telah
mementaskan banyak judul pertunjukan drama dan memenangkan bererapa
penghargaan ketika ikut Festival Teater Jakarta. Pada kesempatan ini akan
mempertunjukan performance poetry Love Underasure (Cinta di
bawah Karet Penghapus), sebuah pertunjukan puisi karya-karya Rabi’ah
Al-Adawiyah, seorang sufi ternama dari Basrah dan
Hamzah Fansuri, penyair sufi dari Barus, Aceh yang telah
menciptakan bentuk pantun
pertama dalam kesusastraan Melayu. Love
Underasure (Cinta di bawah Karet Penghapus) menyajikan
sebuah tema universal dan aktual, yaitu hilangnya cinta. Bagaimana cinta
terhapus dari hati kita, bagaimana cinta selalu salah dipahami dan jatuh
dalam kekuasaan dan narsisisme, seperti yang terlihat dalam berbagai
fenomena-fenomena kehidupan kita, seperti pemboman yang mengatasnamakan
kecintaan pada Tuhan dan sebagainya. Dikemas
secara populer oleh
sutradara kawakan Sutarno
SK, Love Underasure (Cinta di bawah Karet Penghapus) yang
melibatkan aktris-aktris
dan aktor-aktor yang loyal
dan tahan uji seperti Nani
Tandjung, Eva Hutajulu, Mala Delon, Didit, Andi Rizani serta di dukung
seniman-seniman lain.. Sinopsis:
Di
mulai dari Pakaba, yang menjadi Prolog pementasan ini, mengawali
perjalanan Hamzah Fansuri mencari jati diri. Kaba menyampaikan bagaimana
beliau yang hidup pada Abad 16 – 17, masuk ke lorong waktu dan hadir
sampai pada masa kini, dengan
membawakan sebuah pesan “Cinta Sejati untuknya dari Tuhan”. Apa makna
dari karet penghapus itu,? Bagaimana beliau mendapatkan karet penghapus
tersebut yang merupakan suatu benda aneh di masanya? Hamzah
Fansuri pun berkisah, bahwa
karet penghapus itu dihadiahkan oleh Rabiah Al Adawiyah kepadanya dalam
perjalanan pencariannya. Namun Tuhan kemudian memerintahkan untuk
diberikan kepada seorang anak muda, menjadi sebuah simbol akan
keterhapusan cinta. Sekaligus sebagai suatu seruan kepada manusia,
jika manusia ingin mendapatkan cinta sejati. Manusia harus
membersihkan dirinya dari hasrat berkuasa dan kecintaan pada diri sendiri.
Dua hal tersebut yang selama ini selalu membuat umat manusia berperang dan
saling membunuh satu sama lainnya. Baik dalam pengertian harfiah maupun
metaforik
|